Wednesday, October 5, 2011

1 Hari Kini Menjadi Kurang Dari 24 Jam


Akibat dari gempa bumi yang terjadi di Jepang belum lama ini, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory, NASA, Richard Gross telah melakukan sebuah uji coba guna untuk mengkalkulasikan secara teoritis mengenai bagaimana gempa yang merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900 itu dapat mempengaruhi rotasi bumi. Dengan cara memanfaatkan data dari United States Geological Survey, telah menghasilkan sebuah laporan yang mengindikasikan bahwa adanya perubahan distribusi massa Bumi.

Gempa Jepang telah membuat Bumi berputar sedikit lebih cepat, dan memperpendek waktu dalam satu hari hingga 1,8 mikrodetik atau sepersejuta detik. Kalkulasi yang dibuat juga menunjukkan bahwa poros Bumi bergerak sekitar 17 centimeter ke arah bujur timur. Perubahan poros ini akan membuat pergerakan Bumi sedikit berbeda. Namun itu tidak mempengaruhi posisi Bumi di ruang angkasa karena hanya kekuatan eksternal seperti gravitasi Matahari, Bulan, dan planet-planet yang mampu mengubah itu.

Seputar semakin singkatnya waktu dalam satu hari yang sudah tidak mencapai 24 jam, sebagai gambaran, akibat gempa dengan magnitude 8,8 yang terjadi tahun lalu di Chile, waktu dalam satu hari telah dipangkas sebesar 1,26 mikrodetik dan menggeser poros Bumi sekitar 8 cm.

Padahal, menggunakan kalkulasi serupa yang dilakukan setelah gempa dengan magnitude 9,1 yang menghantam Aceh tahun 2004 lalu, waktu dalam satu hari sudah berkurang sebesar 6,8 mikrodetik akibat bergesernya poros dan bentuk Bumi sekitar 7 cm.

“Rotasi Bumi terus berubah, dan tidak hanya disebabkan oleh gempa, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti angin di atmosfer dan arus samudera,” kata Gross, seperti dikutip dari Science Daily, 10 Mei 2011. “Bagaimana gempa memengaruhi rotasi Bumi tergantung pada skala, lokasi, dan bagaimana gempa terjadi,” ucapnya.

Gross menyebutkan, dalam kurun satu tahun, waktu dalam satu hari bisa bertambah dan juga berkurang sekitar satu milidetik atau 550 kali lebih besar dibanding akibat gempa Jepang. Demikian pula dengan lempeng Bumi yang bisa bergeser sekitar 1 meter dalam satu tahun akibat berbagai gempa.

“Secara teori, apapun yang mampu meredistribusi massa Bumi akan mengubah rotasi planet Bumi,” kata Gross. “Namun demikian, perubahan rotasi dan poros Bumi seharusnya tidak memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Perubahan ini sangat alami dan terjadi kapan saja. Orang-orang tidak perlu khawatir,” ucapnya.

Meski telah membuat penghitungan, kalkulasi yang dibuat Gross, baik untuk rotasi dan poros Bumi, hasilnya kemungkinan akan masih berubah dengan munculnya data-data baru yang lebih akurat seputar fenomena yang terjadi di Bumi.

Gimana nih? 1 hari 24 jam saja kita bilang kurang, ini malah makin berkurang. Hahahaha.

Buat sobat blogger dan sobat yang suka dengan artikel saya, silahkan anda share di mana saja anda suka (blog, facebook, twitter dll). Namun, bila berkenan mohon cantumkan link sumber dari artikel yang sobat blogger dan sobat share (copy/paste). Mari bangun Indonesia lebih baik lagi, dengan berbagi informasi yang bermanfaat. Terima kasih.

Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment